Gambar di atas itu adalah denah kampus UMS terutama kampus aku tuh kampus 1. Di kampus 1 terdiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Geografi dan Fakultas Farmasi. Lokasi kampus UMS menurutku sangat strategis sih. Soalnya deket sama rumah sakit, gak jauh sama stasiun and bandara, sama mall juga apalagi deket UMS udah dalam tahap pembangunan nih mall yang baru. Pokoknya gak sepi deh daerahnya. FYI, denah di atas yang buat aku sendiri lho pakai Corel. Ya maafkan jika hasilnya gak bagus, karena saya masih amatiran hehe.
Sekilas tentang Universitas Muhammdiyah Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga pendidikan
tinggi di bawah persyarikatan Muhammadiyah. UMS berdiri berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0330/O/1981
tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP Muhammadiyah Surakarta. Sebelum menjadi UMS, secara kelembagaan UMS berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta yang didirikan pada tahun 1957.
Para perintisnya antara lain Ibu Sudalmiyah Suhud Rais, Bapak Radjab
Bulan Hadipurnomo, Bapak Muhammad Syafa’at Habib, Ibu Sulastri Gito
Atmodjo, dan KH Syahlan Rosyidi.
Pada tanggal 18 September 1958,
lembaga tersebut diresmikan oleh Bapak Wali Kota Madya Surakarta H.M
Shaleh Werdhisastro. Pada saat diresmikan,. Perguruan Tinggi ini baru
memiliki 51 mahasiswa, 6 orang karyawan dan 7 orang dosen. Asset
tersebut modal awal berdirinya FKIP Universitas Muhammadiyah Jakarta
Cabang Surakarta yang berlokasi di Jalan Overste Sudiarto Nomor 60
Surakarta.
Sebagai Dekan (Rektor saat itu) adalah Prof. Drs. Abdullah Sigit,
Guru Besar Universitas Gadjah Mada dan sekretarisnya Bapak Drs. M.
Syafa’at Habib. Adapun jurusan yang dibuka adalah Pendidkan Umum,
Ekonomi Umum dan Islamic Studies-Pendidikan Agama Islam-- tingkat
Sarjana Muda, dengan status terdaftar.
Pada tahun 1963,
jurusan-jurusan tersebut mendapatkan Status disamakan (mendapatkan
penghargaan sama dengan ijazah perguruan tinggi negeri yang setaraf
untuk tingkat Sarjana Muda) berdasarkan surat keputusan Menteri
Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 106/A tahun 1963.
Pada tahun 1965,
FKIP Muhammadiyah Cabang Surakarta mendapatkan izin untuk berdiri
sendiri dan menjadi dua lembaga Pendidikan Tinggi, yaitu Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta, di bawah
koordinasi Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dan Institut
Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) di bawah koordinasi Departemen Agama.
IKIP Muhammadiyah Surakarta berdiri dengan jurusan-jurusan Pendidikan
Umum (PU), Ekonomi Umum (EU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 337/B-SWT/1965, dan IAIM
dengan jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam dan Jurusan
Ushuluddin/Perbandingan Agama bersadarkan Keputusan Menteri Agama nomor
21 tahun 1966.
Tahun 1967,
IKIP Muhammadiyah Surakarta menambah satu jurusan yaitu Civic Hukum
(CH) dengan status Terdaftar dan mendapatkan izin sebagai induk
Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang terdiri dari IKIP
Muhammadiyah Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates,
Temanggung, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan,
Purbalingga, Wonosari, dan Sragen. Setelah berkembang, cabang-cabang
tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi yang mandiri
seperti IKIP Muhammadiyah Purwokerto, IKIP Muhammadiyah Purworejo dan
IKIP Muhammadiyah Magelang.
Pada tahun 1979,
Drs. H. Mohamd Djazman, Rektor IKIP Muhammadiyah Surakarta saat itu,
memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan
menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM Surakarta. Prakarsa
tersebut kemudian terwujud dengan turunnya SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0330/O/1981 tentang berubahnya status IKIP Muhammadiyah
Surakarta menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pada tahun 1993, Prof. Abdul Malik Fajar menjadi Rektor UMS sampai
dengan 1996. Prof. Malik merangkap antara UMS dan Univ Muhmammadiyah
Malang, prof. Malik Fajar kemudian hijrah ke Jakarta untuk menjadi
dirjen di departemen agama, menjadi mentere Agama, dan menjadi
Mendiknas. Pada masa Prof Malik banyak dilakukan terobosan sehingga
program studi di UMS banyak mendapat status disamakan.
Pada tahun 1996 sampai 2004 Prof. Dochak Latif menjadi rektor UMS.
Prof Dochak melanjutkan program Prof Malik Fajar mengembankan program
program studi baru, program paska sarjana dan Program studi kedokteran.
Tahun 2005 sampai sekarang Prof. Bambang Setiaji melanjutkan menjadi
rektor UMS. Program studi dibuka makin banyak sampai 52 program studi.
Kerja sama dengan luar negeri double degree dilakukan dengan 5 negara,
UK, Australia, Korea, Taiwan, dan USA. Manajmen dibenahi dengan
mendirikan dana pensiun, dana abadi, dan cash manajemen untuk perbaikan
manajemen keuangan.
Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, beberapa
fakultas dikembangkan dengan membuka jurusan baru seperti Fakultas
Ekonomi dengan Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Teknik
dengan Jurusan Teknik Arsitektur, Elektro, Teknik Kimia, dan Teknik
Industri. Pada tahun 1993/1994 UMS membuka program Pendidikan Ahli Madya
Kesehatan (D3) dengan Jurusan Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan
Kesehatan Lingkungan. Tahun 1995/1996 membuka Program Pasca Sarjana
dengan program Magister Studi Islam (MSI). Selanjutnya pada tahun 1999
membuka Fakultas Farmasi dan Magister Manajemen (MM) serta tahun 2001
membuka Magister Ilmu Hukum, Teknik Sipil, dan Manajemen Pendidikan.
Pada tahun 2003/2004 dibuka program S1 dan D4 Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan, dengan jurusan Kesehatan Masyarakat, Keperawatan,
Fisioterapi, dan menyusul dibuka program studi Pendidikan Dokter tahun
akademik 2004/2005. Pada perkembangannya empat program studi terakhir
ini diintegrasikan dengan program D-3 Kesehatan dengan nama Fakultas
Ilmu Kedokteran. Pada tahun 2005, UMS mendapat izin untuk membuka
program Magister Psikologi dan di susul program Magister Pengkajian
Bahasa tahun 2006. Pada tahun 2006, FKIP membuka jurusan baru Program D2
Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK). Pada tahun 2006 juga dibuka
Fakultas Komunikasi dan Informatika dengan satu jurusan yaitu Ilmu
Komunikasi, disusul dibukanya jurusan Teknik Informatika (Perangkat
Lunak) pada tahun 2007. Pada tahun 2007 FKIP juga membuka jurusan baru,
yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Tahun 2007 juga ditandai
dengan langkah UMS menuju universitas kelas dunia yaitu dengan dibukanya
program Internasional kerjasama UMS dengan Kingston University di
Inggris untuk program studi automotive engineering dan kerjasama UMS
dengan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk program studi Bussiness
Administration dan Medical Law. Sampai saat ini, UMS mengelola 42 (empat
puluh dua) program studi dan 2 (dua) program internasional. Di samping
itu, UMS juga menyelenggarakan pendidikan profesi, seperti profesi
Apoteker, Psikologi, Advokat, Ners, dan Guru. Landasan untuk menuju
universitas kelas dunia semakin kuat dengan masuknya UMS dalam kelompok
50 Promissing Indonesian Universities.
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan universitas dengan
peringkat satu di antara lebih dari 2000-an Perguruan Tinggi Swasta
(PTS) yang ada di Indonesia berdasarkan peringkat dari QS TOP Universities
di tahun 2015 serta menjadi satu-satunya PTS yang masuk di jajaran 9
Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia menurut hasil dari peringkat yang
sama. Selain itu, UMS adalah salah satu universitas terbaik di antara
170 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia. Dalam kegiatan
belajar mengajarnya, UMS menerapkan “Wacana Keilmuan dan Keislaman”,
yakni mampu menumbuhkan budaya Islami yang menguasi ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang dilandasi nilai-nilai keislaman sesuai manhaj
Muhammadiyah. Oleh karenanya, penanaman sikap kerja keras, jujus,
ikhlas, sabar, berintegritas tinggi, pemikiran positif, rasional
objektif, adil dan berhati bersih kepada segenap sivitas akademika
menjadi landasan moral pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
ilmu-ilmu keislaman menyongsong era globalisasi.
Dengan lebih dari 26.000 mahasiswa, UMS mempunyai 531 tenaga pengajar tetap dan 90 tenaga pengajar part-time,
di mana ada hampir 100 tenaga pengajar profesional UMS merupakan
lulusan S2 dan S3 luar negeri. UMS pun didukung oleh 314 staf
administrasi, dan sekitar 100 tenaga freelance. UMS mempunyai
54 program studi strata satu, 4 sekolah kejuruan, 6 program profesi, 12
program studi strata dua, dan 1 program strata tiga. Di mana para tenaga
pengajar tersebut baik master maupun doktor merupakan lulusan dari
universitas dalam maupun luar negeri. Sehubungan dengan itu,UMS
merupakan PTS yang memperoleh beasiswa strata dua dan strata tiga paling
banyak untuk para pengajarnya dalam menempuh pendidikan lanjut di luar
negeri dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Selain itu, para
peserta didik UMS terbukti berprestasi baik secara akademik, maupun non
akademik, di tingkat regional, nasional maupun internasional, seperti
peringkat pertama debat hukum tingkat nasional. Dalam pengajarannya, UMS
mendorong para peserta didiknya untuk menjadi wiraswasta, di mana
mereka dapat membangun usahanya sendiri dan dapat menyediakan lapangan
kerja.